Menyimpang

Jumat, 17 Juni 2011
Sebut saja ini sebagai proses pencarian jati diriku yang sebenarnya.
Menentukan pilihanku sebagai orang yang menyimpang,sungguh bukan hal yang mudah dilakukan.Dan kali ini,Aku sudah tidak sanggup lagi menahan kepura-puraanku.
Sandiwara yang setiap hari harus kulakukan,sekarang sudah tidak bisa lagi untuk kuteruskan.
Aku lelah
Terus-terusan berusaha menjadi orang yang sempurna.
aku telah mencoba melewati segala tujuan hidup,seperti yang orang-orang inginkan terhadapku.tapi aku tidak kuat,batinku meraung kesakitan,gejolak jiwaku telah membara,membawaku berada dalam diriku yang mulai tidak bisa lagi kukendalikan.

Segala tekanan keadaan rumahku,perkelahian orang tuaku yang hampir setiap hari,dan kakakku yang menikahi kekasihnya akibat kenakalan remaja.Ditambah lagi dengan kesenjangan yang amat terasa,dalam sebuah hubungan seorang anak dan ibunya,membuatku dendam dengan mahluk yang namanya laki-laki.

Aku telah merubah diriku secara fisik,sejak laki-laki yang kupercayai mengkhianatiku.bersamaan dengan orang yang kusebut dengan ayah masuk kedalam tahanan.
Meskipun alasan masuknya kedalam tahanan,hanyalah rekayasa oleh orang-orang yang iri hati padanya,namun gambaranku tentang seorang laki-laki tidak lagi bisa aku rubah.
Kebencianku sudah terlalu melekat,rasa sakit hati,dan kekecewaan yang amat dalam,membuatku menutup pandangan dari laki-laki.

Aku tahu ini tidak benar
Dan aku sadari dengan pasti ini salah
Namun aku yakin kebersamaanku dengan sejenisku saat ini,hanyalah sementara.sampai aku menemukan seseorang,yang mampu lebih peduli denganku dan juga kehidupanku.Aku hanya tinggal menunggu waktu,hingga orang yang benar-benar kuinginkan hadir dalam hidupku dan kembali membawaku keluar dari penyimpangan ini.

tapi saat ini biarkan aku melangkah,menjalani hidup ini sesuai dengan yang kuinginkan,karena aku tak akan pernah mengerti sampai aku melaluinya.

Cobalah mengerti

Sabtu, 04 Juni 2011
Mungkin pada awalnya,yang hadir hanyalah rasa benci.
Namun aku yakin,perlahan kau akan mencoba untuk mengerti.
Mengapa aku,orang yang kau cintai, pergi meninggalkan jejak-jejak kerinduan untukmu.

Aku pergi bukan berarti marah.
Aku pergi mungkin untuk mengajarimu mengerti keadaan,yang terlalu sulit jika harus diselesaikan dengan dua kepala,yang masing-masingnya memiliki pola pikir yang berbeda.

Bagaimana kau bisa menilai sesuatu,jika kamu tidak paham.
cobalah mengerti tentang jauh egomu.
Tutupi kebencianmu.
Kenapa harus malu.